Jumat, 22 Oktober 2010

si doel anak sekolahan

Yaa..setiap tahun sinetron tempoe dulu itu kerap kali ditayangkan di rcti di pagi hari, klo tidak salah mulai tahun 2008 , waktu itu gw masih semester tiga n masih ngekos dikosan dulu, gw memang pecinta rcti, meski gw gak hapal jadwal tayang acara nya, tp gw nonton mngalir begitu saja,, biasanya saat gw berangkat kuliah rcti mengiringi kesibukan gw dipagi hari, menjadi backsound gw bangun tidur, solat,beres2 buku, hingga berangkat kuliah. ketika membuka mata dimulai dengan Seputar Jabar, bagian dari seputar indonesia yang mengabarkan kejadian n peristiwa2 di Jawa barat, setelah itu Go-spot, infotainment yg bisa gw bagi pada teman2 dikampus nanti, dan setelah itu si Doel anak sekolahan, dan tv pun mati ketika gw bergegas meninggalkan kamar ukuran 3x2 m itu, begitulah yang biasa gw alami ketika thn 2008.

Ketika tahun 2009, gw memutuskan untuk pindah kosan ke daerah kawasan Beverly Hills Lebih tepatnya Ciseke sebagai ibukota jatinangor begitu kebanyakan mahasiswa menyebutnya, kawasan kos-kosan dengan aneka ragam harga, kelas, dan pelayanan yang disuguhkan,
Selepas kepindahan gw dari kosan dulu, bukan berarti merubah pola gw dalam menonton tv, rutinitas itu tetap sama. saat tidur rcti menjadi pengiring mimpi gw, bangun tidur rcti masih on dengan program2nya yang terkadang memutar kembali sinetron jaman dulu pada pukul 03.00, Assalamualaikum Ustadz dimulai pukul 04.30, terkadang gw terbangun ketika acara itu dimulai, program selanjutnya seperti yang sudah gw bilang , seputar indonesia,go-spot, lalu sekarang ini sedang ditayangkan Si doel anak sekolahan.

Kebanyakan orang sudah mengetahui cerita dari sinetron tersebut, cerita yang dibuat oleh wakil Bupati Kota Tangerang sekitar tahun 1995, gw menyukai jalan ceritanya, lucu, unikk, dr sana gw bisa mengamati, betapa Lengang nya Jakarta pada saat itu, blm banyak gedung2 pencakar langit, mobil2 yang menunjukan kelas dan jabatan pengendaranya, pakaian yang sedang tren saat itu.

Banyak yang bisa gw tangkap dalam cerita tersebut, ketika sarah dan roy, memiliki telpon genggam yang ukurannya besar n masih ber-antena tarik, mobil yang mereka gunakan adalah mobil yang sekarang menjadi biasa sajahh dalam jajarannya, makeup maudy koesnaedy sebagai jenab yang terlihat polos dan belum membentuk karakter seorang artis, belum lagi model2 pakaian yang dipake atun,dan teman2 salonnya,, rambut keriting besar, kacamata besar, rok dan baju yang dimasukkan.. hal tersebut bisa jadi bahan perhatian bagi penonton yang cermat, betapa fashionable-nya mungkin mereka saat itu, dan lagi value of money,, ketika orang jajan diwarung mak'nya,, uang 50 perak masih diharga kan untuk sebuah permen, 2000 rupiah untuk setoran oplet mandra pada bang beni (Alm. Benyamin S), uang-uang kertas 100 perak merah yang bergambar perahu layar untuk bayar oplet..sungguh sesuatu hal yang mungkin ribuan orang menginginkan kekehidupan yang damai seperti dulu,, yaa tahun sekitar gw mulai masuk sd 1995-1998 saat Soeharto digulingkan oleh Aktivis mahasiswa pada tragedi Mei 1998,, hmhh,,sebentar sekali "kekuno-an" yang gw rasakan, atau bahkan gw blm ngeh merasakan apa yang namanya kedamaian, ketentraman, meski saat itu (sampai sekarang) gw blm tau apa itu yg namanya politik..*jadi nyambung kemana-mana.

Balik lagi ke Si Doel Anak Sekolahan, mungkin pada jaman itu yang kaya tetap akan terlihat kaya, buktinya saat syuting properti (mobil) yang digunakan sudah bisa memakai mobil Mercy Merah yang dipakai kakak nya andre (teman atun),, dan mobil tersebut masih jadi deretan mobil berkelas ditahun sekarang..

ada dialog sarah, n doel yang jadi perhatian gw sejenak saat itu : mereka membicarakan tentang kehidupan jakarta kedepannya,, yang intinya :

Sarah : Aku senang deh doel berada dirumah kamu, nyaman, tentram, sejuk.. (latar: malam hari)

Doel : Mungkin sebentar lagi, kesejukan yang kamu rasakan akan hilang, pohon-pohon yg rimbun, burung-burung yang bterbangan akan digantikan oleh gedung2 yang tinggi dan besar (sambil membenarkan letak posisi pot bunga depan rumahnya) beberapa tahun lagi Jakarta akan semakin banyak penduduknya, kebutuhan akan rumah, perkantoran, dan kebutuhan masyarakat pun akan bertambah, hanya orang2 seperti kami (keluarga si doel) yang akan terkena imbasnya, kita akan digusur..

Sarah : lho, siapa yang akan menggusur, ya kamu berontak dong..*sambil nyolot

Doel : keadaan yang mengharuskan kita untuk digusur..tak ada lagi yang bisa diperbuat oleh orang-orang semacam kami..

Sarah : ....??? lupaaa

yaa...hanya itu inti dari dialog yang bisa gw hapal dan gw ingat,, ternyata memang benarr.. 5 tahun dari sinetron itu diluncurkan yaitu sekitar tahun 2000 yang katanya tahun millenium,, pembangunan sudah melesatt tinggi,, hingga monas pun jauh tak terlihat..,
ketika Hp sudah dimiliki orang banyakk, ketika fashion sudah memiliki model tahunannya, dan ketika uang sudah berganti-ganti wajah ..
yaahh..Jakarta kini sudah berubah, dari gambaran yang terlihat dalam sinetron Si Doel, hingga Cerita Mega Sinetron RCTI..
dari dulu tak pernah ada alasan untuk gw tinggal atau mengadu nasib di Jakarta, selain kota nya penuh dengan polusi, panas, mungkin kehidupan disana terlalu cadas (haha..) karena Jakarta sebagai Ibukota Negara kita, terlalu besar kota itu untuk gw jadikan tempat peraduan nasib,, cukup sekitar Jawa Barat saja gw merangkai cerita untuk di wariskan kepada Anak-Cucu nanti.

Salam.

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...